Chlorella vulgaris (Sumber : algaebase.org)
Berbicara
tentang plankton, mungkin kita sudah familiar dari pelajaran semasa SMA. Yap,
plankton merupakan organisme baik kelompok tumbuhan berklorofil maupun hewan
yang hidupnya melayang dan bergerak pasif
di kolom air. Plankton jika dilihat dari segi ukuran yang mikroskopiknya
ternyata memiliki peranan begitu besar
bagi kehidupan di bumi. Penyumbang oksigen di bumi diyakini berasal dari
plankton di lautan terutama fitoplankton. Kali ini saya tidak membahas tentang
peranan plankton bagi kehidupan namun lebih kepada pengalaman saya dalam
mempelajari plankton.
Kegiatan
untuk analisa kelimpahan plankton menjadi parameter yang penting bagi budidaya
udang. Karena peranan plankton bagi ekosistem tambak sangatlah besar seperti
sumber oksigen utama, penyerap gas – gas beracun, peneduh, serta menekan
pertumbuhan bakteri patogen. Untuk itu kelimpahan plankton di tambak budidaya
harus dapat dipertahankan agar tetap stabil sehingga mampu mendukung keberhasilan
budidaya udang. Namun, tahapan awal bagi analis untuk mampu menganalisa kelimpahan
plankton yaitu pengenalan mikroskop, haemocytometer, identifikasi plankton, pengelompokkan
klasifikasi plankton dan penghitungan kelimpahan plankton. Dalam kegiatan analisa kelimpahan plankton
kita menggunakan mikroskop . Mikroskop tidak hanya sekedar alat bantu kita
untuk analisa kelimpahan plankton, perlu juga kita pahami dari tiap bagian dan
fungsi dari mikroskop sehingga dapat kita pergunakan secara optimal. Penting
untuk membaca instruksi dari buku manual mikroskop yang kita pergunakan.
Analisa
kelimpahan plankton menggunakan metode penghitungan langsung dengan
haemocytometer. Pada mulanya Haemocytometer yang ditemukan oleh Louis Charles Malassez
dipergunakan untuk penghitungan sel darah. Namun saat ini haemocytometer
dipergunakan penghitungan jenis sel dan partikel mikroskopis lainnya. Tahapan
selanjutnya adalah belajar identifikasi plankton. Nah tahapan inilah, kita
harus mengenal tiap – tiap jenis plankton baik dari bentuk, warna, perubahan,
pergerakannya, dan ciri – ciri khusus yang dimiliki. Saat ini, dengan teknologi
informasi yang begitu pesat tentu belajar plankton lebih mengasyikkan. Karena
kita dapat mudah mengakses berbagai portal website seperti algaebase.org tanpa perlu repot – repot
membuka buku kunci identifikasi plankton.
Saat
identifikasi plankton, kita tak hanya mengandalkan dari buku dan internet
tetapi juga pendampingan dari analis senior maupun ahli lainnya. Karena jika
sedari awal salah dalam mengidentifikasi spesies plankton akan menghasilkan
data yang tidak akurat. Lakukan proses pencatatan (gambarkan) dan dokumentasikan
dari tiap spesies plankton yang kita temukan, hal ini tentu akan sangat
membantu tahapan identifikasi plankton. Jangan lupa untuk memberikan catatan
khusus mengenai ciri, bentuk dan warna serta pergerakan dari plankton yang kita
amati. Identifikasi plankton bukanlah kegiatan analisa yang dapat kita pelajari
dalam satu minggu atau satu bulan saja. Membutuhkan waktu tergantung dari
kebulatan tekad dan ketelitan tiap individu dalam memahami tiap – tiap spesies
plankton. Seiring kita belajar identifikasi plankton, mulai juga mengelompokkan
plankton yaitu fitoplankton dan zooplankton beserta tiap filum/divisi di dalamnya.
Syarat
kita mulai melakukan penghitungan kelimpahan plankton yaitu mampu menghafal dan
memahami minimal 30 spesies plankton. Penghitungan kelimpahan plankton
menggunakan haemocytometer dan alat bantu hitung yaitu hand tally counter. Saat
kita menghitung kelimpahan tiap spesies plankton kita disarankan untuk tetap
fokus dan tenang. Semua jenis plankton yang kita temukan pada kuadran
haemocytometer harus dihitung. Kemudian kita konversikan tiap spesies yang
ditemukan dalam bentuk individu (sel) / ml. Selanjutnya baru kita
klasifikasikan sesuai kelas plankton. Data analisa kelimpahan plankton berupa
prosentase (%) dari tiap kelas plankton, dan jumlah plankton total. Hmmm, ribet
juga ya analisa kelimpahan plankton?! Tidak juga asal kita menjalaninya dengan
ikhlas. Happy working people J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar