Alhamdulillah, Senin 22 Januari
2018 menjadi hari perkuliahan pertama online saya di kelas Matrikulasi Institut
Ibu Profesional (MIIP) Batch 5 yang dipandu oleh Bunda Maria Ulfah sebagai
fasilitator pendamping. Di dalam MIIP fasilitator pendamping bertindak seperti
guru yang menyampaikan materi perkuliahan online via whatsapp dan menjawab pertanyaan dari peserta dalam sesi diskusi.
Akhirnya saya kuliah lagi, kuliah online tapi insya allah manfaatnya luar
biasa. Selain dipertemukan dengan bunda – bunda pembelajar, kelak ketika kita lulus kelas matrikulasi banyak kegiatan yang
dilaksanakan tentunya secara offline. Bisa berupa seminar, rumah belajar yang
berhak kita pilih (rumbel menulis, memasak, craft, dll), playdate, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Jadi kita bisa
bertemu dan saling belajar dengan bunda – bunda di IIP.
Materi pertama dalam MIIP berjudul
“Adab Menuntut Ilmu”.Pada intinya materi ini bertujuan untuk pentingnya seorang
penuntut ilmu untuk memiliki adab. Adab yang baik akan membawa keberkahan pada
ilmu yang kita pelajari. Hmmm… setelah membaca dan memahami materi adab
menuntut ilmu, salah satu penyebab kita mudah melupakan ilmu yang kita sudah
pelajari sebagai akibat dari kurang beradabnya kita dalam menuntut ilmu. Selain
itu, ilmu yang paling mudah untuk diserap adalah melalui tindakan keteladanan.
Saya pribadi lebih mudah memahami sebuah ilmu jika sudah dipraktekkan, tidak
hanya ditulis. Sama halnya ketika kita memberikan contoh perilaku teladan pada
anak lebih baik dibandingkan hanya sekedar berucap. Fitrah anak – anak yang
lebih cepat untuk meniru perilaku orang lain, untuk itulah kita sebagai manusia
dewasa memberikan contoh perilaku yang baik pula. Dengan harapan anak – anak dapat berperilaku
teladan.
Bergabungnya saya di MIIP yang tak
lepas dari dukungan suami, menjadi salah satu ikhtiar saya untuk menjadi ibu
profesional. Karena menjadi seorang ibu yang profesional juga butuh sekolah. Kita
saja rela menempuh kuliah 4 tahun demi bekal di masa depan. Lantas bagaimana
dengan sekolah menjadi ibu? Apakah kita berpuas diri menjadi seorang ibu yang
biasa – biasa saja. Atau memilih untuk berproses menjadi ibu profesional. Semua kembali kepada pilihan pribadi masing –
masing. Menjadi seorang ibu yang masa belajarnya seumur hidup, saya haruslah bersungguh
– sungguh untuk menuntut ilmu. Bagi saya menjadi seorang ibu dibutuhkan tekad
kuat dan komitmen untuk memberdayakan diri.
Baiklah, sepertinya sudah cukup
untuk intronya yaa… Baiknya kita
lanjutkan ke materi pembahasannya, setelah tiap peserta mendapatkan materi dan
terlibat diskusi keesokan harinya fasilitator pendamping memberikan tugas
berupa Nice Homework (NHW). NHW ini harus dikerjakan tiap peserta dengan
tenggat waktu satu minggu dan disetorkan via Google Classroom. Menurut saya,
NHW merupakan “ruh” dalam kelas
matrikulasi karena dari sebuah tulisan pemikiran kita yang harus dipraktekkan
dalam kehidupan. Berikut ada 4 pertanyaan untuk materi pertama "Adab Menuntut Ilmu"
1.
Tentukan
satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini !
Saya akan menekuni ilmu
parenting berbasis islam. Walaupun diri saya juga masih jauh dari kekurangan
ilmu dari segi agama tetapi insya allah hal ini akan memacu saya untuk terus
belajar.
2.
Alasan
terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut ?
Menjadi seorang ibu
berarti harus siap menjadi madrasah utama dan pertama bagi anak – anaknya.
Selain itu, kita sebagai orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar anak
tapi yang tidak kalah penting adalah kita harus mengingat bahwa kehadiran anak
dalam rumah tangga sebuah amanah yang Allah SWT percayakan kepada kita. Kewajiban
mendidik dan tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anak tidak hanya di
dunia tapi juga kelak di akhirat. Untuk mendukung hal tersebut tentu dibutuhkan
ilmu parenting. Ilmu parenting yang akan saya pelajari berbasis islam. Ilmu
parenting berbasis islam juga harus dibarengi dengan pendekatan psikologi
kepada anak. Sebagai ibu kita harus mau untuk belajar dan terus belajar untuk
masa depan generasi. Semoga Allah meridhai dan memberikan keberkahan kepada
niat dan tindakan saya. Aamiin.
3.
Bagaimana
strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
a. Membaca
sumber ilmu berupa buku, artikel, jurnal yang berkaitan dengan parenting
b. Membuat
catatan ringkas dari hasil membaca
c. Berupaya
untuk melibatkan suami secara optimal dalam mendidik anak
d. Mempraktekkan
ilmu yang sudah dipahami secara kontinu
e. Bergabung
dengan komunitas yang berfokus pada ilmu parenting
f. Mengambil
manfaat kebaikan dari setiap orangtua dalam mendidik anak
g. Rutin
menulis di blog dan membaca pengalaman dari para blogger dalam mendidik anak
h. Mengikuti
seminar tentang parenting
4.
Berkaitan
dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa yang anda perbaiki dalam proses
mencari ilmu tersebut?
a. Sikap
ikhlas dan selalu berpikir positif dalam menjalani proses mencari ilmu tersebut
bahwa ilmu yang kita dapatkan nantinya dapat selalu terikat dan bermanfaat
b. Sikap
konsistensi diri dan tekun dalam memahami serta mempraktekkan ilmu parenting
Alhamdulillah, ternyata mengerjakan NHW semacam “reminder”
atau pengingat bahwa kita memiliki target yang harus dicapai dalam menjalani
hidup di universitas kehidupan. Bahwa hidup tidak hanya sekedar beribadah dan
bekerja tapi juga menuntut manusia terutama diri saya untuk terus belajar.
Semangat memberdayakan diri.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
With
love,
Puput