Air
merupakan media hidup dari biota aqua (ikan/udang), kualitas air yang bagus
diharapkan dapat menunjang kehidupan
biota air ini secara optimal, sehingga penting untuk mengetahui kondisi kualitas perairan/air di kolam. Dengan melakukan analisa kualitas air pada
beberapa parameter yang dianggap krusial diharapkan kita memperoleh gambaran
mengenai kualitas air kolam/tambak tersebut.
A. Analisa Kualitas Air
1. Tujuan dan jenis analisa
•Untuk mengetahui kadar/kandungan bahan –bahan yang terdapat dalam air kolam , dimana bisa diindikasikan sebagai bahan pencemar yang bersifat
toxic ataupun bahan-bahan yang keberadaannya berguna untuk mendukung proses budidaya.
•Jenis analisa yang dilakukan terutama hanya jenis analisa yang krusial yang
memang sangat diperlukan informasinya
2. Metode pengambilan sample
Sample
diambil pada suatu titik yang
bisa merepresentasikan kondisi perairan/kolam sehingga nantinya data
hasil analisanya bisa mewakili kondisi kolam yang
diambil samplenya tersebut.
3. Prosedur analisa
Beberapa pertimbangan untuk pemilihan prosedur analisa antara lain
: manfaat, kesederhanaan, ketelitian, aplikatif, penghematan waktu dan biaya
4. Ketelitian dan ketrampilan tenaga pelaksana
Ketelitian dan keterampilan tenaga analis sangat diperlukan karena analisa di laboratorium sangat memerlukan tingkat presisi dan akurasi suatu pengukuran, sedikit saja terjadi kesalahan baik saat penimbangan bahan kimia atau saat pemipetan larutan pengaruhnya akan sangat besar sekali terhadap validitas hasil analisa.
5. Kelengkapan peralatan laboratorium
Peralatan laboratorium mutlak diperlukan oleh suatu kegiatan analisa dan bisa sebagai ukuran kemampuan suatu laboratorium untuk menjalankan fungsinya sebagai penghasil data untuk analisa.
B. Sampling Air
1.Sampling air dilakukan di ancho,
sample diambil ± 20 cm dari dasar.
2.Tempat pengambilan sample dari
botol plastik (polipropilen) atau botol gelas.
3. Sample segera dianalisa di
Laboratorium atau kalau perlu waktu untuk pengiriman sebaiknya dilakukan
preservasi sample.
Preservasi Sample Air
No
|
Parameter
|
Penangangan
|
Lama penyimpanan yang dianjurkan
|
Referensi
|
1
|
Alkalinitas
|
Pendinginan (4oC)
|
24 jam
|
SNI 6989.59.2008
|
2
|
Ammoniak
|
Ditambahkan H2SO4 sampai pH < 2 & didinginkan
|
7 hari
|
SNI 6989.59.2008
|
3
|
Nitrit
|
Pendinginan (4oC)
|
2 hari
|
SNI 6989.59.2008
|
4
|
Nitrat
|
Ditambahkan H2SO4 sampai pH < 2 & didinginkan (4oC)
|
SNI 6989.59.2008
| |
5
|
Salinitas
|
Pendinginan (4oC)
|
SNI 6989.59.2008
| |
6
|
Total dan Ca Hardness
|
Pendinginan (4oC)
|
7 hari
|
Boyd, 1992
|
7
|
Soluble orthoposphate
|
Pendinginan (4oC)
|
7 hari
|
Boyd, 1992
|
8
|
pH
|
Segera dianalisa
|
SNI 6989.59.2008
| |
9
|
Sulfida
|
Ditambah 4 tetes Zink Asetat 2 N & didinginkan (4oC)
|
28 hari
|
SNI 6989.59.2008
|
10
|
Organik total
|
Diasamkan sampai pH < 2 & didinginkan (4oC)
|
7 hari
|
SNI 6989.59.2008
|
11
|
Plankton
|
Ditambah 1 – 2 tetes lugol
|
Parameter Kualitas Air Untuk Budidaya
Udang Vanname
Parameter
|
Metode
atau Alat Uji
|
Waktu
Uji
|
Angka
Referensi
|
Fisik
|
|||
1.
Suhu
|
Termometer
|
Pagi dan sore hari
|
26 – 300C
|
2.
pH
|
pH meter, kertas pH
|
Pagi dan sore hari
|
7,5 – 8,5
|
3.
Salinitas
|
Refraktometer
|
Pagi dan sore hari
|
15 – 30 ppt
|
4.
Oksigen terlarut
|
DO Meter
|
02.00 – 05.00
|
>
3ppm
|
5.
Kecerahan
|
Secchi disk
|
Siang atau sore
|
<
30 cm
|
Kimia
|
|||
1.
Nitrit
|
Test kit
|
Siang atau sore,
2 – 3hari sekali
|
< 0,1 ppm
|
2.
Fosfat
|
Test kit
|
Siang atau sore, seminggu sekali
|
1 – 3 ppm
|
3.
Alkalinitas
|
Titrasi asam-basa
|
Siang atau sore
|
>
150 ppm
|
4.
Besi (Fe)
|
Test kit
|
2 – 3hari sekali
|
< 1
ppm
|
5.
H2S
|
Spektrofotometer
|
Berkala seminggu sekali
|
<
7 ppm
|
Biologi
|
|||
Jumlah vibrio pathogen
|
Hitungan cawan
|
2 – 3hari sekali
|
<
1.000 cfu/ml
|
Sumber : Haliman dan Adijaya (2002)
C. Parameter Analisa Kualitas Air
1. Kecerahan
Kecerahan (transparancy) perairan
dipengaruhi oleh bahan-bahan halus yang melayang-layang dalam air baik berupa
bahan organik seperti plankton, jasad renik, detritus maupun berupa bahan
anorganik seperti lumpur dan pasir (Hargreaves, 1999). Dalam kolam budidaya,
kepadatan plankton memegang peranan paling besar dalam menentukan kecerahan
meskipun partikel tersuspensi dalam air juga berpengaruh. Plankton tersebut
akan memberikan warna hijau, kuning, biru-hijau, dan coklat pada air (Boyd,
2004). Secchi disc adalah
alat yang digunakan untuk
mengukur
tingkat kecerahan kolam.Prosedur pengukuran kecerahan yaitu mencelupkan secchi
disc ke dalam kolam sampai
titik awal dua
warnanya tidak
tampak.
Pembacaan
Secchi
disc Keterangan
<20 cm Kondisi air kolam
sangat pekat
20 - 30 cm Kondisi air kolam
pekat
30 - 40 cm Kondisi air kolam
baik
40 - 60 cm Kondisi air kolam
jernih
> 60 cm Kondisi air kolam
sangat jernih
2. Salinitas
Salinitas didefinisikan sebagai total konsentrasi ion-ion terlarut didalam air. Satuan salinitas dinyatakan dalam promill (o/oo) atau ppt (part perthousand). Tujuh ion yaitu : Chlor (Cl-), Natrium (Na+), Sulfat (SO4 2+), Magnesium (Mg2+), Kalsium (Ca2+), Kalium (K+), dan Bikarbonat (HCO3-) mempunyai kontribusi besar terhadap besarnya salinitas, sedangkan yang lain dianggap kecil (trace element).
Klasifikasi perairan berdasarkan salinitas menurut Fast (1986) :
a. Air tawar : < 0.5 ppt
b. Air payau
-
Oligohaline : 0.5 - 3.0 ppt
-
Mesohaline : 3.0 - 16.5 ppt
-
Polyhaline : 16.5 – 30 ppt
c. Air asin
-
Marine :
30 – 40 ppt
-
Brine (hyperhaline) : > 40 ppt
Refraktometer Merk ATAGO (Doc.Pribadi) |
Refraktometer adalah alat untuk mengetahui indeks refraksi, kerapatan jenis dan konsentrasi dari suatu zat terlarut misalnya mengukur kadar gula, garam dan protein. Satuan : ppt (part per thousand / promill). Prinsip kerja refraktometer yaitu memanfaatkan refraksi cahaya (peristiwa membeloknya cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatannya).
pH Pen merk EUTECH (Doc.Pribadi) |
3. pH
Pengertian pH merupakan logaritma negatif dari
aktifitas ion hidrogen. Perubahan kecil nilai pH perairan memiliki pengaruh yang besar terhadap ekosistem perairan, karena nilai pH perairan sangat berperan dalam mempengaruhi proses dan kecepatan reaksi kimia didalam air maupun reaksi suatu biokimia di dalam air. Untuk dapat hidup dan tumbuh dengan baik organisme air (ikan dan udang) memerlukan medium dengan kisaran pH antara 6.8-8.5 (Ahmad, 1991 dan Boyd, 1992). pH
pen adalah alat yang digunakan untuk
mengukur derajad keasaman air kolam.
4. Suhu Air
Suhu air merupakan salah satu faktor dalam kehidupan udang di tambak. Suhu air sangat berkaitan dengan konsentrasi oksigen di dalam air dan laju konsumsi oksigen hewan air (Tarsim, 2000). Suhu air berbanding terbalik dengan konsentrasi oksigen di dalam air dan berbanding lurus dengan laju konsumsi oksigen hewan air (Ahmad, 1992). Suhu air yang optimal dalam pembudidayaan udang adalah 28-30oC. Menurut Wardoyo (1997) menyatakan bahwa suhu air mempengaruh reaksi kimia perairan dan reaksi biokimia di dalam tubuh udang. Thermometer adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur suhu. Prosedur pengukuran suhu air pada kolam/tambak dengan mencelupkan ujung probe yang berisi air raksa
atau alkohol ke dalam air yang akan
diukur suhunya, tunggu beberapa saat sampai
alkohol atau
air raksa stabil.
Oksigen terlarut dalam air merupakan
faktor penting dalam budidaya karena sangat
erat hubungannya dengan proses
respirasi udang. Kelarutan
oksigen dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya temperatur, salinitas, pH
dan bahan organik. Salinitas semakin
tinggi, kelarutan oksigen semakin rendah. DO meter
adalah alat
yang digunakan untuk
mengukur kandungan oksigen terlarut dan suhu
pada air kolam (satuan
mg/L).
Range
DO Keterangan
<1 ppm Dalam waktu lebih dari
3 jam udang bisa
mati
2-4 ppm Pertumbuhan menurun
4-9 ppm Baik untuk pertumbuhan udang
>9 ppm Plankton
blooming dan tumbuh pesat
To be continued ....
With love,
Puput
Pertumbuhan menurun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar