Materialistik
adalah sifat kebendaan atau keduniawian yang dimiliki oleh manusia.Sifat
materialistik timbul karena desakan kebutuhan. Wanita (harus) materialistik,
bukanlah sekedar ungkapan. Mungkin selama ini di masyarakat materialistik
identik dengan sifat menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan. Kaum wanita
memang dianugerahi sifat yang cenderung menilai segala sesuatu dengan panca
indra. Hal ini terlihat dari pusat-pusat
perbelanjaan yang selalu dipadati oleh kaum hawa. Lihat saja dari segi
penampilan yang modis. Walaupun hanya sekedar jalan atau memang bertujuan untuk
belanja. Uang memang bukan prioritas utama tetapi uang kebutuhan yang tidak
dapat dihindari.
Wanita
(harus) materialistik, bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk masa depan
keluarganya. Karena bukan untuk dia (wanita), terutama anak-anak. Seperti yang
kita pahami, kebutuhan seperti sandang, pangan dan sekolah semakin meningkat
tiap tahunnya. Jika tidak diimbangi dengan sumber pendapatan yang cukup maka
tidak mungkin didapatkan semua kebutuhan dasar berkualitas. Padahal anak-anak
itu menjadi masa depan bangsa kita. Sebenarnya sifat materialistik tidak bisa
diukur melalui materi saja (kekayaan) tetapi bagaimana kita menyadari hati kita
pun harus kaya. Kaya pemikiran dan kaya tindakan yang positif.
Kaum
wanita harus menyadari perannya yang berat dalam memikul tanggung jawab sebagai
seorang istri dan ibu. Menyeimbangkan pekerjaan domestik rumah tangga, mendidik
anak, bahkan bekerja menjadi hal yang sulit tanpa mengorbankan sesuatu. Untuk
itu, wanita harus menyadari zaman sekarang bukanlah sebelum era Kartini yang
masih rendah emansipasi wanitanya. Wanita dituntut meningkatkan kompetensi
dirinya sendiri. Jangan sampai menjadi wanita yang tak produktif. Wanita harus
cerdas dan berjiwa sosial tinggi, agar mampu berinteraksi dengan masyarakat.
Percuma berwajah cantik rupawan, tetapi tidak pernah nyambung jika diajak
bicara. Wanita (harus) sebagai tiang negara, karena dari wanita lah, generasi
penerus dilahirkan.
Tentunya
kaum lelaki yang memandang sinis wanita materialistik diindikasikan tidak mampu
berusaha kerja keras untuk memenuhi kebutuhan.
Padahal jelas-jelas, wanita menuntut kaum lelaki untuk bekerja keras,
bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas untuk kebaikan keluarganya. Dalam
berkeluarga, keinginan setiap orangtua adalah mengetahui putra-putrinya bisa
lebih baik dalam segala hal. Wanita juga jangan menjadi wanita yang bergantung
pada kaum lelaki. Harus bisa mandiri, terutama mandiri dalam hal pendapatan. Sungguh
indah, jika kita kaum wanita bisa mendidik anak dengan baik tanpa mengorbankan
kebahagiaan keluarga tetapi juga mampu berdaya secara ekonomi. Wanita memang materialistik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar