Setelah
lulus kuliah strata satu, lantas jalan mana yang kita pilih. Studi lanjut ?
Menikah ? atau bekerja?. Tentu pilihan semua ada pada diri kita. Ketika kita
sudah pada dunia kerja, tentu kita harus siap pada konsekuensi yang kita
jalani. Mungkin bagi sebagian orang yang mengenal saya dengan baik, pasti
menyayangkan keputusan saya. Saya meyakini pilihan saya karena Allah pasti
memberikan yang terbaik untuk kita. Seperti kata pepatah, “Kesempatan baik tak pernah datang dua kali”. Seperti yang saya
alami, pada awal masa training “Profesional Aquaculture Technician Development
(PACT)” Batch I yang diadakan di Kantor PT. CP Prima, Tbk Sepanjang, Surabaya.
Kegiatan PACT ini digulirkan mengingat urgensinya regenerasi sumberdaya manusia
dalam bisnis perudangan. Kegiatan budidaya udang vanname di Indonesia yang sangat
menjanjikan tentu harus didukung sumberdaya manusia yang handal. Masa in class training itu diikuti
oleh 14 orang dan saya menjadi satu –
satunya perempuan dalam training tersebut. Memang dunia perudangan selama ini nampak
didominasi oleh kaum adam. Padahal tak sedikit pula, kiprah perempuan di
dalamnya. Sedikit jengah dan tidak nyaman rasanya saat saya hanya seorang diri tak
ada teman perempuan untuk saling berbagi selama 2 minggu itu. Tapi dalam diri
saya bertekad, saya berniat untuk belajar lebih baik menyerap ilmu dan
mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan. Tak mengapa jika saya hanyalah
minoritas. Baik secara gender dan asal kampus. Apalagi status saya sebagai
mahasiswa dari universitas swasta sedangkan rekan – rekan saya notabene berasal
dari universitas negeri. Hmm… bahkan sempat ditanya apa iya di Universitas
Muhammadiyah Malang ada jurusan perikanan. Dengan lugas saya menjawab, iya pak
ada malah usia nya sudah 17 tahun. Hal itu malah semakin melecut saya untuk
membuktikan bahwa saya mampu setara dengan rekan – rekan saya.
Bersyukur
saya bisa bergabung dengan PT. Central Proteina Prima, Tbk. Melalui training in
class kita mendapatkan materi tentang budidaya udang vanname secara detil yaitu
alur proses budidaya udang vanname sesuai SOP CP Prima dan teknik laboratorium.
Kita pun tak hanya dihadapkan pada teoritis belaka, tapi berdasarkan hasil
riset yang telah dilakukan ikut pula dipaparkan. Pemateri pada PACT pun tak
kalah mumpuni yang sangat menguasai materi baik praktikal dan teori. Semakin
kita aktif ingin tahu melontarkan pertanyaan pada presentator, maka makin
banyak bekal pengetahuan yang kita dapatkan. Maklumlah kita masih awam dalam
dunia perudangan. Tak hanya materi in class, peserta mengunjungi salahsatu tambak
pendampingan di Probolinggo untuk observasi dan tentu kita wajib mempresentasikan hasil
observasi lapangan. Itulah ajang “pembantaian” hehe. Pembantaian pertanyaan
maksudnya. Sehingga kita bisa menilai sejauh mana kita memahami dan menguasai
materi. Eitss selama 2 minggu kita juga menjalin keakraban satu sama lain
menjadi keluarga baru. Dunia kerja tak melulu membentukm kita menjadi pekerja,
tapi sejauh mana ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat untuk diri kita dan
orang lain. Selalu saya ingat pesan Bapak Subandriyo “Selalu niatkan apa yang
kita lakukan sebagai ibadah, semoga menjadi pahala kebaikan untuk kita.” Tentu
begitu banyak pengalaman berharga yang sudah saya dapatkan bukan hanya bekal ilmu namun juga bekal
kehidupan. Salam sukses selalu.
Keren sukses ya putri sama kerjanya di sana. Secara gak langsung kamu sudah membangun brandingmu sebagai seorang sarjana perikanan. Terus konsisten berbagi tulisan tentang perikanan.
BalasHapusSalam, kalau lagi kosong bisa juga mampir ke blog saya sandibrand.com. makasih
Amiiin, mksh ya. Iya sandi, in sha Allah terus konsisten menulis tentang perikanan. Alhamdulillah sering mampir kok di blog kmu, keren :D
HapusDimana kami bisa mendapatkan informasi pelaksanaan PACT? Apakah langsung tanya dikantor nya?
BalasHapus