Saya galau.
Iya galau,
karena menginjak usia menikah namun belum juga kunjung dilamar sang pujaan hati.
Sementara menanti hari itu tiba, waktu tak kusiakan untuk berkarir dan
mempersiapkan masa depan.
Saya berharap
bisa menikah di usia muda. Alasan saya
sederhana, jika memang sudah yakin dan ada niat baik harus disegerakan. Menikah
untuk menyempurnakan ibadah. Harapan saya untuk menikah muda, bukan hanya untuk
kesehatan saya sendiri mengingat terbatasnya usia produktif perempuan untuk
melahirkan dan mendidik putra putrinya. Memikirkan bagaimana saya kelak menjadi
ibu dan seorang istri pasti sangat menyenangkan. Selain itu menimbang masa depan, terutama
tentang kehidupan berkeluarga. Jika sudah dibina dari usia muda dan produktif,
tentu kita (orang tua) tidak perlu ngoyo bekerja hingga usia batas pensiun
untuk menafkahi keluarga. Menikah bukan hanya mapan secara finansial, mutlak
juga mapan secara psikologi. Siapkah dengan kehidupan berumah tangga yang penuh
liku. Siapkah saya ?
Agaknya saya
harus mulai mempersiapkan diri. Mulai berinvestasi, memupuk keterampilan
berumah tangga, dan tentu menempa kesiapan psikologi.
Menikah bukan tentang siapa yang
dulu menikah, tapi yang paling lama mempertahankan kebahagiaan pernikahan itu
sendiri…
Adakah saran untuk
saya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar