Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) |
A. Kelebihan Udang vannamei
a.
Tahan penyakit à
induk melalui proses domestikasi breeding progam
b.
Pertumbuhan lebih pesat
c.
Responsif terhadap pakan sehingga efisien dalam
penggunaan pakan
d.
Perilaku udang vanname yang mampu hidup pada
padat tebar tinggi (100 ekor/m2) karena sifatnya hidup di kolom air sehingga
ruang hidup luas. Dibandingkan dengan Udang windu (Penaeus monodon) maksimal
padat tebar 40 ekor/m2 dan kebutuhan protein pakan monodon lebih tinggi 40%,
sedangkan udang vannamei hanya membutuhkan 30 – 32% protein pakan
B. Taksonomi Udang vannamei
Filum :
Arthopoda
Subfilum : Crustacea
Class :
Malacostraca
Sub ordo :
Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Suborder : Natantia
Superfamily : Penaeidae
Family : Penaeidae
Genus :
Litopenaeus
Spesies :
Litopenaeus vannamei
Nama lokal : Udang vannamei, udang kaki putih, udang putih Amerika
C. Morfologi Udang Vannamei
1.
Cephalathorax à
Kepala dada bergabung menjadi satu
a.
Carapace à
melindungi organ di dalam cephalathorax
b.
Rostrum à
ujung carapace yang berfungsi untuk melindungi mata dan perlindungan diri
2.
Abdomenà
badan
3.
Uropoda à
ekor
a.
Exopoda
b.
Endopoda
c.
Telson
-
Kalsium merupakan pembentuk kulit udang
-
Pada tangkai mata udang vannamei terdapat Hormon
X (hormon penghambat) à
yang berfungsi untuk pertumbuhan dan percepatan kematangan gonad yang dilakukan
melalui ablasi pada mata
-
Udang memiliki kemoreseptor yaitu pada
antennular flagellum pada sepanjang ventral yang berfungsi untuk melihat pergerakan,
merespon atraktan pada pakan.
-
Kaki jalan : periopoda
-
Kaki renang : pleopoda
D. Siklus hidup udang vannamei
Naupli àZoea àMysis à Post Larvae à Juvenil àUdang dewasa
1.
Naupli :
Mengandalkan kuning telur (28 jam)
2.
Zoea : mengambil makanan dari luar tubuh à plankton (3 – 4 hari) , merupakan stadia kritis karena
tinggi mortalitas (Zoea I, Zoea II, Zoea III)
3.
Mysis : (Mysis I, Mysis II, Mysis III) ,
berenang mundur,memakan plankton, segmen ke 6 terdapat perubahan morfologi
ditandai dengan segmen lebih panjang
4.
Post larvae : seperti udang dewasa secara
morfologi, namun perkembangan insang baru sempurna di hari ke 9 (PL 9 – 10) à insang yang terbentuk
secara sempurna mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap lingkungan
5.
Juvenil
6.
Udang dewasa
E. Kebiasaan Makan
1.
Aktif makan pada kondisi intensitas cahaya yang
rendah à
menaikkan nafsu makan
2.
Omnivor scavenger atau pemakan segala
3.
Kanibal : memangsa sesame jenis
4.
Mendeteksi makanan melalui sinyal kimiawi di
tangkap sensor antenulla, antenna, mulut, maxillaped, capit
5.
Mengambil makanan dengan capit pada kaki jalan
1, 2, 3 untuk disalurkan ke mulut
F. Sistem Pencernaan
Mulut à Oesophagus à
Lambung à Usus à
Rektum à Anus
a.
Foregut : menangkap sampai menghancurkan makanan
melalui proses mekanis
b.
Midgut : penyerapan sari – sari makanan melalui
lapisan kitin
c.
Hindgut : penyerapan air, pelepasan feses diberi
lapisan dan penyerapan mineral
-
Hepatopancreas : organ yang bergabung menjadi
Satu
-
Lymphoid organ : Limpa
-
Ventral nerve cord : saraf di bagian ventral
udang vanname
-
Oesofagus : udang mensekresikan enzim atau
saliva tapi untuk melewatkan atau menyalurkan makanan
-
Gastric mill : pemecahan partikel menjadi sangat
lembut
-
Lambung
o
Cardiac : penghancuran secara mekanis terbuat
dari khitin
o
Pyloric : pencampuran enzim pencernaan dari hepatopancreas
ü
Dalam penanganan hepatopancreas à jaringan tersebut
tidak ada bakteri tapi jika usus tidak tertangani dengan baik maka akan
mengontaminasi hepatopancreas. Sehingga tidak ada bakteri vibrio pada
hepatopancreas saat kultur.
ü
Saat udang mengalami stress maka udang akan
mengeluarkan asam laktat yang merusak jaringan, mempengaruhi kualitas daging
udang, dan memicu tumbuh bakteri
ü
Intestine (midgut) à lapisan khitin lebih sedikit
dibanding lambung. Diserap bagian depan dan belakang keluar kotoran.
ü
Banyak sedikitinya khitin berpengaruh pada
penyerapan nutrisi dan membantu dalam membandingkan antara midgut dan foregut.
ü
Membran perithrophic à material yang tidak diserap
dibungkus menjadi kotoran berbentuk pellet yang disekresikan oleh sel
ephithelium midgut
ü
Anus : pengeluaran feses ke perairan
ü
Hindgut
o
Rectum : bagian hindgut yang membesar
o
Terjadi penyerapan air dan mineral
G. Sistem Peredaran Darah
ü
Oksigen dibawa oleh haemocyanin à mengandung Cu à darah udang
ü
Peredaran darah tertutup langsung
didistribusikan ke organ utama à
tidak vena atau balik sehingga udang rentan terpapar Cu
ü
Haemolimph masuk ke ostia
ü
Haemolimph (darah udang) : anorganik, organik,
hemocyanin, hemocyte
H. Sistem Respirasi
ü
Insang à
eksresi ammonia di perairan à
ammonia tinggi à
menganggu insang à
menghambat ammonia dalam tubuh tidak keluar à
darah udang mengandung ammonia à
jika tumbuh, lambat, sublethal dan mati
ü
Semakin cepat pertumbuhan udang maka semakin
banyak ammonia yang keluar dari tubuh udang
I. Sistem Saraf
ü
Central ganglion di kepala
ü
Syaraf ventral cord (tangga tali) memanjang
sampai ekor
ü
Menghubungkan sejumlah saraf ke bagian organ
sensor seperti antenna, antenulla, dan mata
J. Moulting
ü
Tujuan : untuk tumbuh karena tubuh udang
dilapisi karapas
ü
Jika udang tidak mengalami moulting maka udang
tidak tumbuh
ü
Moulting à
menyerap air sehingga volume tubuh menyerap mineral, dibentuk di epidermis,
lapisan antara kulit lama dan baru disebut moulting fluid
ü
Moulting dikendalikan oleh hormone ecydsteroid yang
dihasilkan organ Y
ü
Organ
ü
Moulting dipengaruhi : perubahan kualitas air,
intensitas cahaya (jika tinggi maka menghambat moulting), tinggal dengan
binatang lain
ü
Frekuensi moulting semakin jarang bertambah umur
atau berat udang
ü
Kenapa saat bulan purnama terjadi moulting pada
udang à
berkaitan dengan hormonal
Kulit udang à
terdiri dari lapisan chitin yang diperkuat kalsium
ü
Epicuticle à
protein dan kalsium
ü
Exocuticle à
khitin dan kalsium à
melanin
ü
Endocuticle à
khitin dan kalsium
ü
Inner chitin + protein layer
ü
Lendir dihasilkan dari kelenjar tegumentalà pertahanan terhadap
penyakit
Jika air koloid terkandung
suspense yang mengendap banyak bisa mengikis lendir udang sehingga menurunkan
kekebalan tubuh à
kepadatan tersuspensinya harus dikurangi . Misal tanah liat à tambak dibeton atau
diplastik
ü
Jaringan epidermis yang membuat karapas tidak
terdapat kalsium
ü
Epidermis : penyiapan kulit baru
Sebelum moulting, beberapa elemen atau
mineral diserap, kemudian dipisah, penambahan dari haemolyph, kulit baru à moulting (lepasnya
kulit lama) à
menyerap kalsium yang kemudian menjadi keras
Langkah untuk persiapan moulting
Penggunaan mikromineral, mineral
dan pakan lebih efektif
Tahapan Moulting
1. Moult : Pelepasan kulit lama, kulit
menjadi lunak, awal penyerapan air dan mineral
2. Post Moult : Kulit awal lunak menjadi
keras, banyak menyerap air, permulaan otot tumbuh dan mendeposit kalsium,
sedangkan silikat disimpan pada haemolymph
3. Intermoult : Kulit keras, proses
pertumbuhan jaringan tubuh yang meningkatkan nafsu makan
4. Premoult : Kulit keras secara gradual
menipis hingga diserap tubuh dan kandungan kalsium tinggi pada fase premoult
Jika kekurangan kalsium à
kulit udang tidak bisa mengeras dan ada gangguan akibat sakit / stress
Moulting dipengaruhi oleh faktor
ü
Internal : Genetik, hormonal, nutrisi à peridoe moulting
ü
Eksternal : intensitas cahaya, perubahan
kualitas air, binatang lain, gravitasi bulan yang merangsang hormonal udang
ü
Jika intensitas cahaya rendah, proses moulting
berjalan cepat
K. Sistem reproduksi
Udang vanname Jantan (Internal)
ü
Testis : menghasilkan sperma
ü
Vas deferens : saluran sperma ke spermatophore
ü
Terminal ampoule : temapt penyimpanan spermatophore
Reproduksi jantan (eksternal)
ü
Petasma à
tonjolan pada kaki renang ke 1
ü
Appendix masculina à tonjolan untuk
mencengkram betina
Udang vanname Betina (Internal)
ü
Penyimpanan telur pada gonad à telur keluar karena
dipengaruhi hormone feromon à
memecah spermatophore à
keluar telur à fertilisasi eksternal
ü
Eksternal à
organ thelycum à proses mating (pembuahan) à open thelycum
ü
Pada udang windu à
moulting dulu baru mengalami mating à
close thelycum
Perkembangan gonad
1. Immature stage : ovary masih tipis,
agak bening dan oocyte bulatan kecil
2. Early maturing stage : ukuran ovary
meningkat dan permukaan punggung berwarna kuning
3. Late maturing stage : ovary hijau muda à ovary abu – abu
4. Mature stage : ovary hijau tua dan
ovary lebih besar
5. Spent recovery : Pengeluaran telur
With love,
Puput