Pakan ikan mandiri
Oleh
: Restu Putri Astuti
Untuk menopang kegiatan budidaya
perikanan, kebutuhan akan pakan ikan berkualitas menjadi mutlak untuk dipenuhi.
Karena pakan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya perikanan
disamping faktor lain seperti benih, pengelolaan dan penyakit. Seiring semakin
intensifnya kegiatan budidaya, mendorong pembudidaya memberikan input berupa
pakan yang semakin meningkat. Ketergantungan pembudidaya terhadap pakan buatan
seperti pellet telah ikut mendongkrak kebutuhan akan bahan baku penyusun pellet
seperti tepung ikan, tepung kedelai, minyak ikan, vitamin dan lain sebagainya.
Ikan sebagai organisme akuatik membutuhkan zat gizi untuk melengkapi kebutuhan
protein, energy, mineral, vitamin dan lainnya. Zat – zat gizi tersebut
digunakan untuk proses pertumbuhan, produksi, reproduksi dan pemeliharaan
tubuhnya. Selama ini, pembudidaya ikan masih kurang memahami pengetahuan
tentang nutrisi ikan. Hal ini didasari dari kenyataan dilapangan bahwa masih
sedikit pembudidaya yang mampu menopang kebutuhan pakan secara mandiri.
Pakan ikan mandiri disini
dimaksudkan pada pakan buatan yang dibuat berasal dari memanfaatkan bahan baku
lokal yang bernilai ekonomis rendah namun memiliki nutrisi yang baik bagi ikan.
Memang cukup sulit, jika pembudidaya ikan belum dibekali ilmu dasar tentang
nutrisi ikan. Karena ilmu nutrisi ikan bertujuan untuk membuat makanan ikan
yang ekonomis tanpa mengabaikan aspek biologis, sehingga diperoleh efisiensi
dari ikan yang mengkonsumsi makanan dan manusia yang mengharapkan produksinya.
Harga pellet ikan yang mulai tak terjangkau dan hanya memberikan margin
keuntungan yang sedikit bagi pembudidaya seyogyanya mampu mendorong mereka
untuk berinovasi.
Penguasaan terhadap bahan baku
pakan, teknik penyusunan dan pemberian pakan penting bagi pembudidaya ikan
sebelum memutuskan untuk membuat pakan ikan mandiri. Bahan baku pakan terbagi
menjadi dua yaitu yang berasal dari tumbuhan dan berasal dari hewan.
Pembudidaya ikan harus memahami betul fungsi dari bahan baku pakan apakah
sebagai sumber protein, sumber energi, sumber mineral atau sumber vitamin.
Misalnya, bahan baku pakan dengan kandungan protein kasar lebih dari 19%
digolongkan sebagai sumber protein.
Sedangkan bahan pakan dengan kandungan protein kurang dari 16% dan serat
kasarnya lebih kecil dari 18% digolongkan sebagai sumber energi. Setelah itu,
pembudidaya dapat melakukan seleksi terhadap bahan penyusun ikan yang akan
berpengaruh terhadap efisiensi produksi. Seleksi terhadap bahan baku pakan ikan
terdiri dari kandungan nutrisi, mudah dicerna ikan, tidak beracun, ketersediaan
sepanjang tahun, sehingga dapat dipergunakan dalam penyusunan pakan ikan.
Bahan pakan yang berasal dari
tumbuhan untuk pembuatan ransum pakan ikan antara lain jagung, sorghum, dedak
bekatul, kedelai dan bungkil kedelai, bungkil kelapa dan bungkil sawit, biji
karet, daun lamtoro, kacang tanah, kacang hijau, daun singkong, bungkil biji
kapuk, dan daun turi. Sedangkan bahan pakan yang berasal dari hewan antara lain
tepung ikan, tepung tulang, tepung daging bekicot, tepung cacing tanah, tepung
bulu ayam, tepung cangkang udang, dan tepung darah.
Tingkat pertumbuhan ikan yang baik
sangat tergantung pada makanan yang disusun berdasarkan kebutuhan ikan itu
sendiri. Selama ini, produk pellet ikan yang beredar dinilai masih belum sesuai
dengan tingkat kebutuhan ikan atau belum spesifik kepada jenis ikan yang
dibudidayakan.
Proses
pembuatan pakan ikan mandiri tahapannya dimulai dari :
- Pemilihan
bahan baku
- Penepungan
bahan baku (grinding)
- Pengayakan
bahan baku (screening)
- Penimbangan
bahan baku (weighing)
- Pencampuran
bahan baku (mixing)
- Pencampuran
adonan kering danbasah
- Pencetakan
(pelleting)
- Pengeringan
pellet
- Pengemasan
pellet
- Penyimpanan
pakan buatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar