Ikan Tuna Sirip Kuning
Akuakultur sebagai
kegiatan memproduksi organisme akuatik dalam lingkungan terkontrol untuk
menghasilkan keuntungan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan penurunan
hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning. Berbagai negara seperti Jepang, Eropa
dan Australia serta Indonesia tengah melakukan berbagai upaya untuk melakukan
pembenihan ikan tuna. Di Indonesia telah berupaya melakukan pembenihan di dalam
bak pemeliharaan. Namun terkendala berupa kematian induk dan larva ikan tuna
sirip kuning. Hal ini diakibatkan kurangnya data riset aspek reproduksi ikan
tuna sirip kuning. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (2014)
melaksanakan kegiatan budidaya ikan tuna sirip kuning di Gondol Bali berupa
tahap pembesaran/fattening di keramba jaring apung laut sehingga kebutuhan
benih bergantung ketersediaan di alam.
Untuk itu
diperlukan revolusi dalam kegiatan budidaya ikan tuna sirip kuning yang selama
ini masih dalam tahap penggemukan. Rekayasa virtual merupakan suatu
pendekatan teknologi manipulasi lingkungan pada kegiatan pemijahan ikan dalam
lingkungan terkontrol dengan meniru tingkah laku pemijahan di alam. Rekayasa virtual didukung dengan data riset
aspek biologi reproduksi, tingkah laku pemijahan dan manipulasi lingkungan.
Rekayasa virtual diharapkan mampu merangsang induk ikan tuna sirip kuning yang
dipelihara di kolam untuk memijah. Rekayasa virtual diawali dengan pemilihan
induk ikan tuna sirip kuning yang telah matang gonad ditandai berat total 20
kg. Selanjutnya, induk ikan tuna sirip kuning melakukan perjalanan virtual
melalui rekayasa lingkungan seperti suhu, arus, kedalaman, keberadaan bulan dan
lain sebagainya. Setelah induk ikan tuna sirip kuning memijah, proses
pemeliharaan larva berperan penting dalam kesuksesan kegiatan pembenihan.
Hasil dari kegiatan riset dalam rekayasa
virtual diharapkan dapat diadaptasi oleh masyarakat sehingga menjadi kegiatan
berpotensi ekonomi tinggi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
menggalakkan riset budidaya ikan tuna sirip kuning dan menjalin kerjasama
dengan pihak terkait sehingga memperoleh data pendukung untuk aplikasi rekayasa
virtual. Diharapkan melalui rekayasa
virtual dalam pembenihan mampu memproduksi benih ikan tuna sirip kuning yang
unggul dan kontinu. Serta menjadi solusi
untuk menjamin kemandirian pangan dan kelestarian ikan tuna sirip kuning.
Oleh : Restu Putri Astuti
Oleh : Restu Putri Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar