Sabtu, 20 Oktober 2018

Drama MP-ASI Fatih

            
Mama dan Fatih lagi selfie 



            Menjelang usia fatih 6 bulan saya bersemangat untuk mengumpulkan informasi dan ilmu tentang dunia per-MPASI-an. Tepatnya dari usia Fatih 4 bulan saya udah beli buku tentang MPASI, rajin googling dan tentunya mulai berpikir nanti mau belanja apa yaa untuk alat dan bahan MPASI Fatih. Sekarang kan ada metode MPASI yang lagi ngetren di kalangan mamah muda yaitu BLW (Baby Led Weaning). Kesimpulan saya tentang BLW menekankan pada kemandirian anak dalam proses makan. Orangtua hanya menyiapkan makanan yang sudah dimasak dan dipotong sesuai ukuran lalu anak memimpin proses makannya sendiri tanpa disuapi. Dia belajar mengunyah, menelan makanannya dan menghentikan proses makannya ketika dia sudah merasa cukup. Orangtua harus mendampingi tanpa ikut campur dalam proses makan. Wiih keren yaa anak bisa mandiri makan dari kecil. Tapi bagi saya yang masih cetek ilmu tentang BLW mending menggunakan spoon feeding (disuapi) aja dengan mengedepankan responsif feeding. Soalnya kalau BLW saya takut Fatih tersedak dan kurang gizi. Padahal untuk usia emasnya dari 0 - 5 tahun anak sangat membutuhkan asupan gizi yang seimbag dan berkualitas. Jangan sampai anak stunting. Nah lho apaan lagi tuh stunting. Wahai bu ibu sadarkah kita bahwa balita di  Indonesia menempati ranking ke 5 dunia dalam hal stunting. Sepertinya banyak yang nggak sadar termasuk saya bahwa stunting itu bukan hal remeh. Sebentar saya jembreng sedikit. 


          Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Stunting adalah perawakan pendek karena kekurangan gizi. Stunting bisa juga disebabkan faktor genetik atau familial disebut short stature. Mengutip dari IDAI tingginya populasi stunting balita di Indonesia disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama. Kekurangan gizi ini disebabkan faktor sosial ekonomi yang berpengaruh pada nilai gizi asupan makanan dalam waktu yang lama maupun prevalensi morbiditas. Stunting nggak bisa dianggap remeh lho bu ibu. Kenapa ? Anak stunting umumnya irreversibel dan akan berdampak pada kualitas hidup jangka pendek dan jangka panjang. Perkembangan pesat anak terutama otak yaitu 0 - 2 tahun, selain stimulasi juga perlu diimbangi dengan asupan nutrisi yang bergizi. Stunting akan mempengaruhi perkembangan otak jangka panjang yang berpengaruh pada kemampuan kognitif dan prestasi pendidikan. Selain itu, pertumbuhan linear akan mempengaruhi daya tahan tubuh dan serta kapasitas kerja.  Nah looh, stunting ibarat silent diseases yang diidap anak. 

       Karena saya bukan seorang ahli gizi dan bahkan dokter lebih baik ibu - ibu baca langsung di  Web IDAI banyak artikel kesehatan anak  yang tentu berbasis bukti ilmiah. Ingat ya bu ibu bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan bukan tren kekinian. Hehe. Maklum bu ibu sekarang kan udah melek sosmed yaa jadi kalau ada yang kekinian pengennya diikuti juga. Latah ikut - ikutan tapi nggak ada ilmunya. Buat anak kok coba - coba. Ehh kok jadi kaya slogan minyak telon. Wkwkwk. 

          Boleh juga yang mau baca di website dr. Metahanindita beliau adalah dokter spesialis anak berbasis ilmu nutrisi. Blog Metahanindita. Rutin pantengin IG story beliau yang bahas masalah nutrisi dan kesehatan anak dan rajin baca blog beliau. Sayang belum beli bukunya. Berikut tulisan dr Meta yang ada di blog , tinggal klik aja yaa bu ibu 

Stunting bukan sekedar pendek

Stunting pada Anak

Mencegah Stunting


       Mukadimmahnya kepanjangan yak, jangan capek dulu ya baca tulisan saya. Hehe. Balik ke judul tulisan Drama MP-ASI Fatih. Saya menulis ini dari pengalaman MP-ASI Fatih usia 6 - 7 bulan ya semoga selain jadi bahan pengingat saya, memperkaya pengetahuan dan semoga bisa jadi pertimbangan bu ibu yaa untuk kesehatan buah hati. 

          Sesuai dengan rekomendasi IDAI, MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) diberikan tepat usia anak 180 hari (6 bulan) diikuti dengan kesiapan fisik dan psikologi anak. Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Saya rutin membawa Fatih ke posyandu untuk timbang berat badan, ukur tinggi badan dan imunisasi. Sebagai orangtua, memberikan salahsatu hak anak berupa menjamin kesehatan anak. Jangan lupa juga ukur lingkar kepala anak yaa in yang tidak dilakukan di posyandu dekat rumah. Jadi saya melakukan secara mandiri pakai meteran jahit. Hehe. Supaya mudah memantau pertumbuhan anak selain plot secara rutin nilai BB dan TB di buku KMS bisa juga download aplikasi "PRIMAKU" gratis kok tersedia di apotek eeh playstore untuk android atau appstore utk iOS. Aplikasi primaku ini sangat membantu saya, mudah tinggal masukkan data TB, BB, dan LK anak nanti muncul grafik sesuai standar WHO. Gak ribet plot di grafik dan otomatis sudah ada status gizi anak. Berikut saya jembreng punya fatih yaa. 
 

*Dokumen pribadi screeshoot aplikasi PRIMAKU 

Gambar 1. Kurva grafik berat badan sesuai standar WHO 

Gambar 2. Kurva grafik tinggi badan sesuai standar WHO

Gambar 3. Kurva grafik perbandingan tinggi dan berat badan anak sesuai standar WHO
         Ekspektasi saya ketika memulai MP-ASI, Fatih akan lahap makan. Wuhuuu.. ternyata saat prakteknya tidak seindah teori yang saya baca. HIhi. Fatih semenjak awal MP-ASI sudah menunjukkan gerak - gerik GTM (gerakan tutup mulut). Hanya maksimal 6 sendok makan bayinya dia mau makan. Ya Allah, saya jadi baper. Gimana ya soalnya udah semangat masak dianya tutup mulut dan berakhir menangis. Akhirnya dicoba makan MP-ASI instan hasilnya pun tetap sama. Bisa dilihat dari grafik pertumbuhan Fatih dari gambar 1 bisa dilihat berat badan Fatih sempat stagnan pada bulan ke 5 dan 6 yaitu 7 kg. Wah saya panik dong karena walaupun status gizinya BAIK menurut Primaku tapi bisa dilihat garis tersebut akan menurun bulan ke 7 jika tidak ada perbaikan nutrisi dan pola makan. Alhasil saya dan suami memutuskan untuk konsultasi ke Dokter Speasilis Anak, dr. Isnawaty, SpA. Beliau menyarankan untuk menambah porsi makan jika anak tidak bisa makan sesuai porsi berikan dengan frekuensi lebih sering, perbaiki kualitas asi dan disarankan menggunakan dulu MP-ASI Instan. Beliau juga memberikan suplemen vitamin merk "Zamel Drop" diberikan sehari sekali sebanyak 0,3 ml. Alhamdulillah sudah ada kenaikan berat dan tinggi badan pada bulan ke 7 yaitu 7,5 kg dan 66 cm. Tinggi badan anak juga perlu dimonitor fatih memang sedari lahir TB 47 cm jadi termasuk di garis merah, saat ini TB termasuk normal tapi harapan saya semoga bisa naik di garis hijau. Aamiin. Sedangkan LK (lingkar kepala) juga sering terlupakan untuk diukur padahal itu menunjukkan perkembangan massa otak anak. Fatih dari awal memang LK termasuk makrosefali (besar) tapi sekarang sudah ukuran normal. Gambar grafik 3 menunjukkan Fatih statusnya sudah di garis hijau semoga bisa terus konsisten yaa naakku sayang. 
       Jika anak tidak naik berat badan selama 3 bulan berturut - turut lebih baik kita berkonsultasi ke dokter spesialis anak karena dikhawatirkan ada penyakit infeksi yang diderita anak, anemia defisiensi besi dan lain sebagainya. Jadi please ibu - ibu sayang yuk mari cek KMS (Kartu Menuju Sehat) atau aplikasi Primaku supaya kita bisa melakukan tindakan pencegahan sebelum terlambat. Jika anak sudah stunting tidak bisa diperbaiki dampaknya dan tidak ada obatnya. Masa depan anak benar - benar ada pada kebijakan orangtua.  Mari bu ibu dan pak bapak yang sayang anak kita harus melek pengetahuan tentang nutrisi dan kesehatan anak. Akhir kata dari tulisan saya semoga ada manfaat yang bisa diambil yaa. Terimakasih sudah berkenan membaca. 
          

Minggu, 14 Oktober 2018

Urgensi Tambak Udang Vannamei Miliki SDM dan Laboratorium Handal

           
Foto bersama peserta PACT Batch 1 dan mentor kepala Bapak Subandriyo di PT CP Prima Surabaya (April,2015)

          Udah lama banget nggak nulis tentang dunia perikanan yaa. Judul diatas udah lama nangkring di draft tapi belum juga dieksekusi tulisannya. Berbicara tentang sumberdaya manusia dalam kegiatan budidaya udang vannamei tidak terlepas dari kecerdasan, keterampilan dan keluwesan tiap individu untuk menghadapi kehidupan yang keras di tambak. Memang pekerjaan menjadi seorang teknisi budidaya udang belum terlalu familiar di kalangan masyarakat awam begitupula profesi sebagai laboran, asisten teknisi, mekanik, anak pakan,dan lain - lain. Semua profesi tersebut saling melengkapi untuk kesuksesan kegiatan budidaya udang vannamei. Hanya saja masalah yang saat ini dihadapi dunia pertambakkan adalah melambatnya regenerasi SDM yang handal untuk keberlangsungan kegiatan budidaya udang vannamei. Utamanya untuk menjalani profesi sebagai teknisi tambak tidak cukup pengalaman 3 kali siklus panen bisa dianggap handal. Butuh ratusan siklus panen yang notabene bertahun-tahun waktu yang dibutuhkan agar menjadi teknisi yang handal.
Seperti yang pernah saya alami dulu saat bekerja di PT Central Proteina Prima di Laboratorium Training Center Paiton, Probolinggo proses perekrutan dan pengkaderan SDM untuk teknisi dan laboran dilakukan tidak hanya melalui pemberian materi tentang dunia pertambakkan selama 2 minggu tetapi juga mereka calon - calon teknsi dan laboran harus praktek di tambak minimal 2 tahun masa kontrak kerja.   Pada akhirnya mereka menjalani seleksi alam, orang yang benar-benar menjiwai profesinya dialah yang bertahan. Karena jujur saja profesi menjadi teknisi tambak tantangannya selain dari pekerjaannya yang dinamis juga harus mengorbankan waktu demi keluarga. Maklum saja ketika masa periode produksi 3 bulan  seorang teknisi tambak diwajibkan untuk tinggal dan kerja di lokasi tambak yang harus siaga 24 jam. Otomatis harus terpisah dengan keluarga atau jika beruntung diperbolehkan pemilik tambak untuk tinggal di mess bersama anak dan istri.

          Tantangan yang dihadapi oleh seorang teknisi dalam kegiatan budidaya udang vannamei antara lain cuaca, kondisi kesehatan udang vannamei, penyakit, manajemen pakan, pengelolaan kualitas air, manajemen panen, manajemen sdm dan lain sebagainya. Seorang teknisi harus siap mental ketika dihadapkan pada kondisi cuaca yang kurang bersahabat dengan memberikan tindakan pengelolaan kualitas air agar tetap kondisinya optimal untuk budidaya. Siap berpacu dengam waktu ketika kondisi udang vannameinya terkena penyakit untuk mencari solusi terbaik. Mampu memanajerial dengan baik sumberdaya manusia yang bekerja sama untuk kesuksesan budidaya. Faktanya menjadi teknisi tambak udang vannamei  penghasilannya juga tak kalah dengan pegawai kantoran. Malah bisa dibilang penghasilan yang didapatkan jauh lebih tinggi dari pegawai kantoran. Lho kok bisa? Ya karena selain dapat gaji bulanan, teknisi mendapatkan intensif tambahan yang besarannya disesuaikan dengan hasil panen. Jadi kalo panen siklus tersebut sukses tentu pundi - pundi rupiah bisa diraup tapi jika kurang beruntung misalkan udang terserang penyakit yaa dapet sih bonus tapi tidak optimal. Hanya memang terkesan pegawai kantoran lebih moncer dengan seragam dan kantornya megah dan berAC. Sedangkan teknisi yaah boro-boro mau tampil ganteng klimis cukup kenakan baju kerja plus topi jalan berkilometer perhari untuk memantau tiap petakan tambaknya. Banyak suka duka bekerja di tambak yang menempa fisik dan mental teknisi untuk itulah profesi ini belum menjadi primadona di kalangan sarjana perikanan. Itulah yang membuat melambatnya regenerasi SDM handal di dunia pertambakkan. Sama persis dengan regenerasi petani handal yang makin sulit di era globalisasi.

           Profesi laboran juga tidak bisa dianggap sepele lho dalam dunia pertambakkan. Karena data kualitas air yang dihasilkan menjadi cerminan dari aktivitas budidaya dan dapat dijadikan panduan tindakan  dalam kegiatan budidaya. Laboran meneliti kualias air budidaya dari aspek fisik, kimia air, plankton dan bakteri. Mereka dituntut menguasai materi dan terampil dalam praktek laboratoriumnya. Tidak hanya itu mereka juga dituntut untuk memiliki integritas dalam bekerja. Laboran yang  handal menghasilkan laporan analisa kualitas air di laboratorium mendekati dengan kondisi aktual di tambak. Laboran seyogyanya tidak hanya menelan mentah - mentah dan praktek sesuai prosedur yang ada tanpa tahu ilmu yang terkandung di dalamnya. Untuk itulah harus didukung oleh mentor - mentor yang berpengalaman dan tidak pelit ilmu. Selain itu juga jangan lupa fasilitas laboratorium haruslah dipenuhi sesuai dengan SOP (standar operational procedur). Jangan harap data laboratorium bisa diandalkan kalau fasilitas terbatas dan SDM abal - abal. Eeh ...
Gedung Training Center PT. CP Prima Paiton Probolinggo th 2016 (diambil dengan efek panorama)

            Laboratorium merupakan salah satu fasilitas vital dalam kegiatan budidaya udang vannamei. Hanya saja pengadaan laboratorium yang sesuai SOP tidaklah murah. Karena di dalam laboratorium dibutuhkan berbagai peralatan seperti instrumen, glassware, alat pendukung lainnya, instalasi listrik mumpuni dan tentunya bahan untuk analisa laboratorium Setidaknya pengusaha budidaya tambak harus menyediakan + Rp 300.000.000,- agar berdiri laboratorium di area tambaknya harga tersebut belum termasuk gedung laboratoriumnya ya.  Laboratorium jangan dilihat dari mahalnya rupiah tapi nilailah dari sebuah investasi jangka panjang dan manfaat yang akan didapatkan. Yaitu mampu menghasilkan data laboratorium yang aktual guna menunjang kegiatan budidaya udang vannamei. Tentu ya harus disempurnakan dengan ketersediaan laboran yang handal. Percuma dong punya laboratorium dengan alat bahan lengkap sesuai SOP, eeh laborannya hanya bisa cek salinitas aja. Haha. Mubazir yaa. Sebenarnya bisa saja pengecekan kualitas air menggunakan test kit, tetapi jika dihitung harga beli test kit dengan penggunaannya yang terbatas malah lebih boros. Selain nominal rupiah yang cukup lumayan pengusaha tambak biasanya maju mundur syantik (baca : enggan) kalau disarankan membangun laboratorium mandiri. Lebih memilih cek pakai test kit, atau dicek melalui laboratorium komersil yang berbayarnya juga tidak murah untuk tiap parameter dan jumlah sample. Bandingkan jika punya laboratorium mandiri data lengkap tiap petakan bisa didapatkan secara rutin tiap minggu, berat ongkos di awal namun hemat dan manfaatnya jauh lebih besar. Solusinya bisa membangun laboratorium mandiri yang didirikan dari urunan beberapa pengusaha/pemilik tambak. Jadi tinggal bagi waktu pengecekan sample air dari masing - masing tambak. Biaya bisa lebih murah tanpa harus kehilangan data kualitas air. 

              Urgensi tersedianya SDM dan laboratorium handal untuk dunia budidaya tambak udang vannamei tidak main - main, jika Indonesia mengandalkan komiditi udang vannamei untuk produk ekspor perikanan. Perusahaan swasta seperti PT Central Proteina Prima rela menggelontorkan dana untuk menciptakan generasi teknisi dan laboran yang handal melalui training profesi teknisi yang diberi nama Profesional Aquaculture Technician Training (PACT).  Selain itu juga menyediakan dana untuk mendirikan laboratorium yang sesuai standar dan mengadakan pelatihan berkala untuk para laborannya. Karena mereka menyadari roda bisnis perusahaannya tergantung akan baik buruknya SDM yang dimiliki. Jika tidak ada regenerasi SDM bisa-bisa usaha budidaya  tambak terhenti.Tentu akan mengancam produksi nasional udang vannamei dan Indonesia kehilangan salahsatu sumber devisanya. Semoga tidak hanya pihak swasta yang sibuk melahirkan SDM perikanan yang handal tetapi harapannya Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan serta BUMN menjadi ikut terpacu untuk bersama - sama meningkatkan kualitas SDM yang bergerak di bidang perikanan. Aamiin ya rabb.


Selasa, 18 September 2018

Perdebatan Kusir Kaum Ibu Milenial

        Sejak semakin mudahnya kita mengakses media sosial ternyata makin membuat perdebatan kusir kaum ibu milenial di dunia maya dan dunia nyata makin tak terbendung, berikut contohnya. 

1.Persalinan normal vs Persalinan Caesar 
2. Menyusui ASI VS menyusui dengan Susu formula 
3. Vaksin VS Anti vaksin 
4. Full time mom VS Working mom
5. MP-ASI home made VS MP-ASI instan 
6. Badan anak gemuk VS badan anak kurus 
7. Cukup punya anak satu VS punya anak lebih dari satu 
8. Kok Belum hamil VS Lah kok Hamil (lagi)
9. Menikah VS belum/tidak menikah 
Dan masih banyak lagi 

       Untuk semua perempuan terkhususnya kaum ibu tolong berhentilah saling mendebatkan, menghujat dan menilai bahwa satu dan yang lainnya tidak baik. Semua perempuan dan apalagi sudah menjadi ibu pasti melakukan yang terbaik untuk diri, keluarga terutama anaknya. Jadi mari kita saling menghargai tiap keputusan individu. Kan kita tidak tahu bagaimana pergulatan hati dan perjuangannya dalam tiap keputusannya. Fokuslah pada kehidupan masing-masing. Boleh mengingatkan tanpa mengintervensi pendapat bahkan perasaan. Pernahkah kita sedikit memikirkan bagaimana perasaan seseorang bila dinilai A,B dan bla bla blaa blaaa, coba kalau itu berbalik kepada anda. Berempatilah. Bukan mendebatkan dan menghujat bahwa ini yang menurutmu terbaik untuknya. Sekian tulisan pendeknya semoga bisa menjadi bahan perenungan dan pengingat terutama untu diri saya. 


NB : Nanti saya coba bahas satu persatu di tulisan selanjutnya

Senin, 25 Juni 2018

Menjadi Seorang Ibu

Mama & Fatih usia 3 bulan

Hari yang dinanti tiba Kamis, 8 Maret 2018 pukul 10.55 WITA alhamdulillah diamanahi oleh Allah SWT seorang anak laki-laki bernama Muhammad Sulthan Alfatih. Fatih, begitu nama panggilannya. Kehadiran Fatih ditengah keluarga kami sungguh suatu karunia yang amat kami syukuri. Fatih menyempurnakan hidup saya sebagai seorang ibu. Menjadi seorang ibu diawal kelahiran anak sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Ohh begini ya dulu perjuangan yang ibu saya rasakan saat melahirkan saya. Tak terasa mbrebes mili saat melihat ibu. Hiks.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk riya’ tapi hanya sebagai pengingat untuk diri saya tentang pengalaman dan perasaan saya. 

Awal mula menjadi ibu pasti semua juga merasakan bagaimana kita beradaptasi dengan makhluk mungil yang semula di dalam rahim kita selama 9 bulan. Si kecil pun juga tentu sangat asing dengan dunia di luar rahim kita. Rengekan dan tangisan si kecil menjadi hal lumrah sebagai cara berkomunikasi bayi. Rasa sakit sayatan operasi sesar harus saya lawan dengan berusaha mensugesti diri sendiri kalau saya sehat dan segera fokus mengAsihi. Fatih tentu juga sangat membutuhkan sosok ibunya baik secara fisik dan psikis.

Alhamdulillah saya diberikan rezeki dari  Allah SWT untuk bisa mengAsihi Fatih. Tepar rasanya badan pasca operasi sesar butuh waktu pemulihan 3 hari di rumah sakit saatnya pulang ke rumah. Babak baru dimulai dalam hidup saya. Begadang untuk menyusui , ganti popok dan menggendong untuk menidurkannya. Ahh sungguh saya bisa sedikit merasakan begini ya dulu ibu waktu saya kecil. Tentu awalnya tidak mudah harus begadang menyusui bayi yg seakan tidak pernah kenyang, udah mau tertidur eeh ditaruh kasur melek haha. Ulang lagi nenenin sampai dia tertidur. Lelah pasti, nangis iya. Setelah melahirkan sepertinya saya sempat mengalami baby blues ditandai dengan hati yang sensitif, gampang capek, mudah menangis tapi alhamdulillah semua bisa saya lalui dengan dukungan suami dan keluarga tentu dengan melihat Fatih. Proses menyusui ternyata membuat nafsu makan saya berlipat ganda hal lumrah karena asi terbentuk dari nutrisi makanan dan dikonsumsi berdua. Mempelajari apa yang dibutuhkan Fatih tentu suatu keharusan sebagai ibu.

Learning by doing. Menjadi ibu mendorong saya untuk selalu berusaha memberikan dan melakukan yang terbaik untuk Fatih. Yaa namanya seorang ibu pasti semua melakukan hal yang sama. Yap, awal saya tidak berani memandikan fatih lambat laun sudah bisa, berusaha selalu makan makanan yang bergizi demi kualitas asi, rajin stimulus fatih sesuai usianya agar tumbuh kembang baik, rajin baca artikel tentang perbayian, belajar pijat bayi dari youtube, gabung wa grup ibu2 hamil dan menyusui, sharing sm ibu dan teman dan masih banyak lagi lain. Belum lagi drama kalau Fatih lagi rewel hmm rasanya hati galau bingung ini mau apa ya Fatih biar tenang. Apalagi waktu anak sakit rasanya biar kita aja yang ngerasain sakit. Tapi semua peluh dan letih terbayar dengan senyum dan tawa Fatih, tingkah polahnya yang gemesin dan pokoknya semua tentang Fatih deh.

Menjadi seorang ibu ternyata benar-benar mengubah hidup saya. Yang dulunya fokus untuk suami dan diri sendiri sekarang bertambah yaitu anak. Perubahan yang saya rasakan dari segi emosi yang harus menekan ego pribadi. Intinya sekarang prioritas adalah anak apalagi masa golden age (usia emas) dari 0-5 tahun tidak dapat terulang yang menentukan menjadi seperti apa Fatih di masa depan.

Anda memiliki waktu seumur hidup untuk bekerja, namun anak-anak hanya memiliki masa kecil sekali”

Menjadi seorang ibu juga membutuhkan support system dari lingkaran keluarga kita terutama suami. Bagaimana kita menjadi orangtua yang mampu diteladani oleh anak. Mendidik anak bukan hanya tugas seorang ibu, peran bapak juga sangat besar membentuk pribadi anak. Dari ibu seorang anak belajar kelembutan dan kasih sayang serta dari seorang bapak anak belajar kemandirian.

It takes a village to raise a child. Begitu pepatah dari Afrika bagaimana sulitnya membesarkan anak. Tak bisa dipungkiri kita membesarkan anak juga pasti berinteraksi dengan lingkungan. Anak-anak tidak bisa hanya ndekem (tinggal) di rumah tanpa bersosialisasi dengan orang lain. Namun kita sebagai ibu berhak memilih di lingkungan seperti apa anak kita bertumbuh, karena jangan kaget ketika anak masih kecil terbiasa berkata kasar padahal di rumah tidak ada yg dicontoh nyatanya teman sepermainannya mudah melontarkan kata kasar. Hmmm… bukankah anak-anak tipikal peniru ulung dari apa yang dilihatnya baik itu tindakan yang baik dan buruk. Jika kita membesarkan anak dengan kasih sayang tentu dia akan menjadi anak yang berkasih sayang dan jangan pernah melabeli anak “nakal” karena kita sendiri yang membesarkannya dengan kekerasan.

Fatih mengajarkan saya menjadi ibu bukanlah proses instan harus belajar seumur hidup. Menjadi pribadi yang lebih baik. Fatih mengajarkan saya untuk merencanakan masa depannya. Menyisihkan uang untuk tabungan pendidikannya. Belajar dan terus belajar ilmu parenting dari berbagai sumber dan media sebagai bekal mendidiknya. Sungguh menjadi ibu mengubah hidup kita.

Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang karena mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang berbeda” -Umar Al-Khattab-



Senin, 02 April 2018

NHW #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Misi Hidup dan Produktivitas

Bunda, setelah di materi NHW #8 kita belajar tentang bagaimana menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sebagai berikut L

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman - teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
Menulis artikel 


b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan "BE DO HAVE" di bawah ini
1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti apa yang anda inginkan ? (BE)
  Penulis 

2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ? (DO)
Mengasah keterampilan menulis dengan rutin menulis di blog

3. Apa yang akan anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang anda harapkan ? (HAVE)
Meningkatkan kualitas tulisan dan kepercayaan diri dengan mengirim tulisan ke media cetak/online dan menghasilkan uang dari tulisan di blog pribadi 


c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu dibawah ini dan isilah :
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Menjadi istri, ibu dan individu perempuan yang membanggakan suami, mampu mendidik dan menyayangi anak - anak dan sebagai individu mampu memberdayakan diri untuk produktif.


2. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5 - 10 tahun ke depan (strategic plan)
Selain menjadi penulis, saya juga ingin memiliki usaha yang tidak hanya menghasilkan keuntungan semata tapi juga memberdayakan oranglain


3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)
Konsistensi dalam menulis artikel, mendidik dan menyayangi Alfatih sesuai dengan tumbuh kembangnya



Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH 

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/



NHW #7 Tahapan Menuju Bunda Produktif

Assalamu'alaikum Wr Wb

Tahapan menuju Bunda Produktif menjadi tema pembahasan pada NHW #7, dari pengertiannya Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses menemukan dirinya, menemukan misi penciptaan dirinya di muka bumi ini dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya berbinar - binar. Saya sangat setuju dengan pernyataan bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi ibu yang bermanfaat bagi banyak orang. Untuk itu salah satu tahapan menuju bunda produktif pada NHW#7, kita diminta untuk menemukan apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri via temubakat.com. Saya juga baru pertama kali menggunakan temubakat.com dalam menganalisa kekuatan dan kelemahan diri. Kekuatan diri harus kita asah terus menerus dengan belajar dan berlatih pada potensi diri. sedangkan kelemahan diri bisa kita hindari, didelegasikan, bekerja sama dengan orang lain dan menggunakan peralatan / sistem. 

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.
Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.
Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.
Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.
🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :
  1. Masuk ke www.temubakat.com.
  2. Isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional. Jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya.
  3. Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.
  4. Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7
  5. Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran
  • Kuadran 1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
  • Kuadran 2 : Aktivitas yang anda SUKA tetapi andaTIDAK BISA
  • Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda BISA
  • Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA


Hasil tipe kekuatan diri melalui temubakat.com 





Jumat, 02 Maret 2018

NHW #6 Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal

Assalamu'alaikum Wr Wb,
Alhamdulillah sudah memasuki pekan ke 6 belajar online di kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional. Topik pembahasan pekan ini dengan judul "Belajar menjadi manajer keluarga yang handal". Yapp, menjadi seorang istri dan ibu menuntut kesibukan kita di ranah domestik dan ranah publik ritmenya makin dinamis. Seakan waktu 24 jam dalam sehari tidak cukup untuk kita beraktivitas. Tapi terkadang ada juga waktu yang dipergunakan hanya aktivitas yang kurang penting dan bermanfaat. Untuk itulah topik pembahasan kali ini sangat sesuai untuk saya terutama dalam belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Sebelum itu tentu yang harus diatur adalah memanajemen diri sendiri. 


Baiklah berikut sekilas tentang tantangan NHW #6 "Belajar menjadi manajer keluarga yang handal"


Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “Belajar menjadi manajer keluarga yang handal”. Mengapa? Karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya. Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS. 
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita Merasa Sibuk sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri. Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting.
        3 Aktivitas Paling Penting
         a. Beribadah dan mengaji 
         b. Mengasuh dan mendidik anak
         c. Belajar dan mempraktekkan ilmu parenting

       3 Aktivitas Paling Tidak Penting
       a. Membuka gadget untuk bersosial media dan browsing yang tidak penting
       b. Bersantai melebihi waktu yang ditentukan
       c. Mengobrol yang pembahasannya kurang bermanfaat

2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
         Saya masih banyak menggunakan waktu untuk aktivitas yang kurang penting  untuk itu kedepannya saya harus memanfaatkan waktu untuk aktivitas yang lebih     penting terutama aktivitas yang menunjang dalam memperbanyak jam terbang          peran hidup. 

3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk          memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
        Baik, insya allah siap dilaksanakan

4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

       Baik, insya allah siap dilaksanakan


5. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
        Baik, insya allah siap dilaksanakan


6. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
Pukul Rincian Kegiatan
03.30  - 05.30  Bangun pagi, sholat tahajud, sholat shubuh, mengaji
05.30 - 09.00 Olahraga pagi, memasak, sarapan, mandi&mencuci, sholat dhuha
09.00 - 11.00 Membaca&mencatat ttg  parenting/Ngeblog
11.00 - 14.00 Memasak & makan siang,  sholat dhuhur, istirahat
14.00 - 15.30  Menulis konten blog pribadi
15.30 - 16.00 Shalat ashar dan mengaji
16.00 - 17.00 Bersosialisasi dengan kerabat/tetangga 
17.00 -19.30 Memasak, mandi, ibadah sholat maghrib & isya, mengaji
19.30 - 21.00 Makan malam & quality time bersama keluarga dan suami
21.00 - 03.30 Istirahat malam


7. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

        Baik, insya allah siap dilaksanakan. Untuk jadwal harian saya kedepan tentu saja akan berubah sesuai dengan adanya penambahan amanah & tanggung jawab misalkan dengan kehadiran buah hati. 


Wassalamu'alaikum Wr Wb


With Love,
Puput

Kamis, 22 Februari 2018

NHW #5 Belajar Bagaimana Caranya Belajar


Assalamu'alaikum Wr Wb

Tulisan saya kali ini tentang NHW #5 dengan topik "Belajar Bagaimana Caranya Belajar". Belajar tentang apa? Tentu saja belajar tentang ilmu yang sudah kita tuliskan di dalam NHW #1  yaitu ilmu parenting. Bagi saya tiap NHW saling berkaitan sehingga menempa kita untuk selalu konsisten utamanya dalam belajar dan memberdayakan diri. Belajar bagaimana caranya belajar kembali mengingatkan saya bagaimana metode belajar saya selama ini. Tipikal gaya belajar saya selama ini yaitu VISUAL. Jadi saya lebih mudah menyerap informasi melalui kegiatan melihat apa yang dipelajari, mencatat, membaca, menulis dan lain sebagainya. Tentu setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda - beda. 

Pada NHW #5 "Belajar Bagaimana Caranya Belajar" kita diminta untuk membuat desain pembelajaran. Terlebih dahulu kita cari tahu dulu apa sih yang dimaksud dengan desain pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. 

Tugas NHW #5 mengharuskan saya sendiri harus berpikir ekstra. Saya merasa benar - benar dilatih untuk membuat desain pembelajaran untuk diri sendiri yang sesungguhnya manfaatnya jauh lebih besar baik untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Desain pembelajaran memandu saya untuk melakukan langkah - langkah kecil yang konsisten dalam mempelajari ilmu di universitas kehidupan.  Insya allah semoga Allah SWT menguatkan dan meridhai setiap upaya yang saya lakukan. Aamiin. 


Berikut desain pembelajaran yang sudah saya buat
Desain Pembelajaran Restu Putri A


Semoga bermanfaat untuk pembaca dan tentunya diri saya sendiri


Wassalamu'alaikum Wr. Wb



With love, 
Puput




Selasa, 20 Februari 2018

6 Rekomendasi Blog untuk Ibu Zaman Now

      Pasti tiap blogger seperti saya punya blogger favorit untuk dikepoin postingannya. Nggak cuma rajin baca posting di blognya bahkan sampe sosial media lainnya pasti dengan rela hati saya follow. Hehe. Saya mau sekedar berbagi, siapa tahu teman - teman butuh rekomendasi blog untuk Ibu Zaman Now ini versi saya yaa soalnya pasti sering saya kunjungi untuk membaca. Asik lho kalo blog walking gini, bisa nambah pengetahuan, membuka pemikiran dan tentunya bisa dapet inspirasi. Menurut saya konten blog dari tiap perempuan ini bisa selain kita ambil inspirasinya juga bisa diterapkan di kehidupan lho. Yuk kepoin blog Ibu Zaman Now.... Jadi Ibu harus rajin membaca, jangan cuma rajin baca sosial media aja hehehe...

1. GRACE MELIA 


                 
        Sosok Grace Melia awalnya saya kenal dari instagram, seorang ibu yang tinggal di Yogyakarta, LDM (Long Distance Marriage) dengan suaminya Adit yang bekerja di Kedubes Amerika Jakarta, dan dikaruniai dua orang anak (Aubrey dan Aiden). Sebagai mom blogger, mami ubii sapaan khasnya konsisten mengkampanyekan gerakan vaksinasi terutama dari pengalamannya sebagai ibu dari Aubrey yang menderita sakit Rubella. Perannya membawa Grace Melia memiliki komunitas Rumah Ramah Rubella bersama para pejuang agar masyarakat Indonesia mengetahui tentang penyakit Rubella. Awalnya saya juga tidak paham sama sekali tentang penyakit Rubella, tapi dari tulisan mami ubii baik di blog maupun postingan IGnya saya menjadi teredukasi utama tentang Rubella. Vaksinasi itu bukan hanya untuk melindungi anak kita, tapi juga melindungi orang lain. Lho kenapa bisa? Dalam istilah kesehatan ada namanya kekebalan kelompok (Herd Immunity). Seperti yang saya kutip dari depkes.go.id, kekebalan kelompok merupakan situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga berdampak pada terlindungnya kelompok masyarakat yang bukan dari sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan. Jadi, apabila kelompok yang rentan seperti bayi dan balita terlindungi melalui imunisasi, maka penularan penyakit di masyarakat menjadi terkendali. Boleh dibaca tulisan mami ubii ini yaa...

Baca :
 Pesan dari Ibu yang Kena Rubella saat Hamil

Diari Papi Ubii Berhenti Merokok

           Aku termasuk pembaca setia blog mami gesi sapaan akrabnya, bagiku tulisan gaya penulisannya asik dan ketika dibaca ringan mengalir gitu kayak air. Hehe. Di blog mami gesi topiknya juga beragam jadi nggak bosen buat dibaca, yang paling aku suka itu ada tulisan dari Diari Papi Ubii hmmm... menyenangkan sekali ya bisa melibatkan suami dalam menulis di blog istrinya. Saya jadi memiliki sudut pandang yang berbeda dari sisi seorang laki - laki dalam sebuah topik. Oh ternyata gitu ya.. gini yaa setelah saya membaca tulisan dari Adit, suami mami gesi. Boleh juga kepoin dan follow IGnya @grace.melia 


2. ANNISA STEVIANI


         Salut sama salah seorang mom blogger ini Annisa Steviani di sela aktivitas bekerjanya, ibu satu putra (Xylo) ini juga aktif menulis di portal pribadinya. Latar belakangnya sebagai jurnalis membuat bahasa tulisannya dan pemikirannya berbobot tapi sangat ringan untuk dibaca. Membuat saya acapkali mengangguk setuju dengan pemikirannya dan terinspirasi dari tulisannya. Konten blognya juga tidak jauh dari kesehariannya sebagai ibu, parenting, lifestyle dan kecantikan. Selain itu, mom Annisa juga berjiwa seni dari IGnya banyak hasil goresannya melalui gambar digitalnya. IGnya @annisast

Baca : 

Prioritas Kita - Kita Ini


3. DEWI NUR AISYAH



         Dewi Nur Aisyah, ibu satu orang putri bernama Najwa adalah seorang epidemiologist yang sedang menempuh pendidikan S3 di University College London, hebatnya pendidikan S2 di Imperial College London dan S3 nya mendapatkan beasiswa Unggulan Dikti dan Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).  Bersama sang suami yang juga mendapatkan beasiswa di London untuk pendidikan S3 bidang politik. Alumni Universitas Indonesia ini aktif menulis di portal pribadinya. Yang saya sukai adalah sharenya tentang pola pengasuhan Najwa apalagi selama tinggal di Inggris, kehidupan pernikahannya dan tentunya tentang kesehatan. Selain itu, Dewi Nur Aisyah juga sudah menerbitkan dua judul buku "Awe-Inspiring ME dan Shalihah Mom's Diary".  Boleh difollow ignya @dewi.n.aisyah

Baca :

Belajar Sistem Pendidikan Nursery di Inggris

Wabah Difteri vs Vaksin, Kesehatan adalah Hak Mereka


4. ANDRA ALODITA




         Andra Alodita, mom blogger dari Jakarta yang memiliki portal Alodita.com juga salah satu blogger favoritku. Karirnya sebagai seorang fotografer berimbas pada eyecatching tampilan blognya, yap dari kualitas kamera ciamik sampai teknik pengambilan foto yang terlihat profesional. Mom andra sudah mulai ngeblog sejak tahun 2008. Blog alodita.com membahas topik kecantikan dan gaya hidup. Tulisan mom andra juga asik dan detil, bahkan kadang ada tulisan yang full berbahasa inggris. Konten dari blog mom andra juga variatif selain kecantikan dan gaya hidup  juga cerita travellingnya. Mom andra ibu satu putri (Aura Suri) yang berikhtiar bersama suaminya melalui IVF (in vitro fertilization atau progam bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. Padahal kondisi mom andra kedua tuba falopinya harus diangkat. Seperti yang dikutip dari blognya, Mom Andra berkata

"Buat yang punya kasus unik seperti saya, bisa hamil walau kedua tuba falopi saya sudah diangkat tentunya sebuah keajaiban. Aura Suri adalah seorang manusia yang hadir di dunia karena sebuah keajaiban"


5. WINDI TEGUH


         Windi Teguh, mom blogger dari dua putri yang tinggal di Medan dan berprofesi sebagai bankir salah satu bank BUMN terbesar dan tersebar di Indonesia. Sebagai seorang ibu Windi Teguh kerap kali memposting tentang tema parenting, kecantikan dan fashion. Tulisan Windi Teguh juga tak kalah menarik dan detil. Oh iya, mom Windi juga mempunyai konten yang sama dengan mami Gesi yaitu GesiWindiTalk. Jadi di konten ini mereka berbagi tema yang sama tapi dengan penulisan dan pemikiran dari sudut pandang masing - masing. 

Baca :

Pilih - Pilih Breastpump

Menikah dengan yang Selevel

6.  GITA SAVITRI DEVI

http://gitasavitri.blogspot.co.id/



              Gita Savitri Devi, seorang blogger sekaligus vlogger yang sekarang juga udah jadi penulis dari buku Rentang Kisah. Ohya Gita juga udah jadi pembawa acara di salah satu tv swasta lho. Awal kenal sosok Gita dari youtube itupun juga nggak sengaja karena liat vlognya pas nyanyi cover lagu. Lumayan bagus suaranya. Lanjut ternyata nonton vlognya tentang kehidupannya sebagai mahasiswa S1 Kimia Murni dan sekarang sedang melanjutkan studi S2nya di Jerman. Akhirnya kepo juga baca - baca tulisan di blognya.Tulisannya memang anti mainstream dan cenderung menampilkan pemikiran kritis Gita. Bagiku sosok Gita itu inspiratif. Melalui tulisan di blog, buku, dan vlognya yang menuturkan sudut pandang dari Gita.  Follow juga IGnya @gitasav

Baca :
Generasi Tutorial

Kesederhanaan yang Dirindukan


               Yapp, sekian rekomendasi blog untuk Ibu Zaman Now semoga bermanfaat ya. Boleh dishare juga lho blogger favorit kalian dan sampai ketemu di tulisan selanjutnya.




With love,
Puput

Kamis, 15 Februari 2018

NICE HOME WORK #4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Badge Tepat Waktu "Mendidik dengan Kekuatan Fitrah"


Tak terasa sudah menginjak pekan keempat di MIIP, yang mana membahas tema "Mendidik dengan Kekuatan Fitrah". Saya akui belum paham sama sekali tentang Mendidik dengan Kekuatan Fitrah. Padahal sebentar lagi insya allah saya akan menjadi seorang Ibu. Seperti apa pola dalam mendidik anak - anak? Di era zaman now yang arus informasi dan pengetahuan diibaratkan seperti tsunami, saking mudah dan banyaknya pilihan akses untuk mendapatkannya. Mengutip salah satu pernyataan dari materi ke empat  

"Selama ini kita heboh pada apa yang harus dipelajari anak - anak kita, bukan pada untuk apa anak - anak mempelajari hal tersebut. Sehingga banyak ibu - ibu yang bingung memberikan muatan - muatan pelajaran ke anak - anaknya tanpa tahu untuk apa anak - anak ini harus melakukannya"

Berikut merupakan gambaran sekilas dalam pendidikan berbasis fitrah oleh Ibu Septi Peni Wulandari

Framework Pendidikan Berbasis Fitrah dari Keluarga Ibu Septi Peni W

Jadi seyogyanya kita sebagai Ibu tidak boleh berhenti belajar dan terlena dengan sistem pola asuh anak yang sudah terlanjur tercipta di lingkungan kita. Sadarilah, kita sebagai orang tua tidak mungkin selamanya hidup mendampingi anak - anak kita, tugas kita adalah mempersiapkan sebaik - baiknya bekal pendidikan berbasis fitrah agar mereka siap menghadapi kehidupannya. 

Baiklah sekian intronya.. lanjut ke tugas NHW #4 yuk....


Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?


Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.


a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Jawab:
Saya tetap memilih jurusan ilmu parenting di universitas kehidupan. Karena bagi saya dengan belajar dan memahami ilmu parenting bisa membantu saya dalam mendidik anak - anak. Selain itu, harapannya bisa membagikan pengalaman saya kepada banyak orang tentang parenting tentunya melalui tulisan di dalam blog. 


b. Mari kita lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Jawab:
Pengerjaan NHW #2 yang kita susun sendiri dan dalam penerapannya dilakukan dengan kesadaran diri sendiri ternyata membutuhkan komitmen dan konsistensi. Padahal NHW #2 sangat membantu kita dalam meningkatkan kualitas diri. Jadi evaluasi pelaksanaan checklist harian saya masih belum disiplin dan konsisten tapi ada beberapa indikator yang sudah bisa lakukan dengan rutin. Saya akui dibutuhkan komitmen dan penyadaran diri bahwa apa yang kita lakukan ini adalah demi peningkatan kualitas diri sebagai perempuan, istri dan ibu. 



c.Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

Jawab:
Bidang ilmu parenting menjadi pilihan saya untuk belajar di universitas kehidupan. Untuk itu saya juga harus makin giat dalam mendapatkan ilmu yang kemudian dipraktekkan dalam kehidupan. Saya menyukai membaca dan menulis di blog sehingga selain mengikat ilmu, harapannya tulisan tersebut mampu menginspirasi orang lain. Saya menyadari tulisan di blog masih standar, kedepannya harus lebih baik lagi dari segi konten dan bergabung di komunitas perempuan blogger.

Misi Hidup : memberikan informasi sekaligus inspirasi melalui tulisan
Bidang : penulisan, bloging, parenting
Peran : mom blogger


d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.


Contoh : Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :


1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang


Jawab:
Untuk bisa menjadi ahli di bidang penulisan, bloging, parenting maka saya menetapkan tahapan ilmu yang harus dikuasai sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang



e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup


contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai 10.000 (sepuluh ribu) jam terbang di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone yang ditetapkan oleh ibu tersebut adalah sbb :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Shaleha

Jawab:
Saya menetapkan KM 0 pada usia 26 th (saat ini, 2017). Saya mendedikasikan 4 jam waktu saya untuk mencari ilmu, mempraktekkan dan menuliskannya. Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya. Milestone yang saya tetapkan adalah sbb :
KM 0 – KM 1 (tahun 1, 2017) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2, 2018) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3, 2019) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 (tahun 4, 2020) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Shaleha




f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.


Jawab:  Untuk waktu pelaksanaanya sudah tercantum, koreksi dari NHW#2 yaitu menambahkan kolom per hari untuk satu bulan sehingga lebih mudah dalam penentuan tercapai atau tidaknya di tiap indikator


Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan


Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Ibu Septi Peni, sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.


Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.


Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.


Bismillahirohmanirohim.. InsyaAllah BISA!


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP



Wassalamu'alaikum Wr Wb


With Love, 
Puput

Menjadi Ibu

  Perempuan memiliki fitrah untuk menjadi seorang ibu, tapi saya sendiri pun menyadari bahwa saya terlahir pada generasi perempuan yang tida...