Rabu, 11 Maret 2015

Sahabat


Sahabat.
Sosok sedekat keluarga yang selalu mengerti kita, layaknya cerminan diri kita. 
Merekalah yang menjadi tempat untuk mencurahkan kegundahan hati, berbagi kebahagiaan bersama, dan saling mendukung meraih cita - cita. 
Beruntunglah kita, yang memiliki sahabat seperti mereka. Yang tidak hanya ada disaat kita bahagia, namun selalu menopang kita dikala duka. Mereka seakan menjadi pihak yang paling tegas, saat mengingatkan kita. Tentu untuk kebaikan kita. Tetapi sahabat, selalu bisa menjadi saudara. Teman belum tentu sahabat, sahabat sudah pasti teman. 
Ada petuah yang menyatakan jika persahabatan itu sudah terjalin lebih dari tujuh tahun, bisa dipastikan mereka menjalin persahabatan seumur hidup. Benarkah? Biarkan waktu yang menjawab. 

Manusia, sebagai mahluk yang membutuhkan kasih sayang dalam hidup. Berkasih sayang kepada sahabat seperti saling memberikan perhatian. Perhatian tidak harus selalu dengan limpahan barang mewah, tapi ketulusan saat memberikan perhatian pasti dapat dirasakan. 
Seakan menjadi tradisi, perayaan ulang tahun selalu kita rayakan bersama. Kejutan demi kejutan ikut menyemarakkan perayaan setahun sekali itu. Terkadang dibumbui kejahilan dan tindakan menyebalkan.  Tentu setelah ini saya akan merindukan masa - masa itu. Karena sebentar lagi, kita pasti terpisahkan jarak dan waktu. Dan sejauh apapun jarak itu, doa pasti tersampaikan untuk mereka. Teringat begitu banyak kebaikan sahabat-sahabat saya selama ini. Bahu membahu mendukung penelitian satu sama lain. Bergantian menjaga di rumah sakit, saat ada yang ditimpa musibah berupa sakit. Banyak cerita yang sudah kita lalui bersama. Tangis tawa canda. Memang terkadang kita tak selamanya akur, ada satu dua kali kita alami pertengkaran bahkan menangis bersama, namun semoga itu menjadi penguat persahabatan. 




Bagaimana dengan anda?
Semoga persahabatan anda, jauh lebih berwarna dari apa yang bisa saya tulis dalam blog ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Ibu

  Perempuan memiliki fitrah untuk menjadi seorang ibu, tapi saya sendiri pun menyadari bahwa saya terlahir pada generasi perempuan yang tida...